Hewan-hewan Khas Australia Terancam Punah Akibat Kebakaran

Punah akibat kebakaran

TOPMETRO.NEWS – Punah akibat kebakaran, begitulah nasib hewan-hewan di Kangaroo Island di Australia Selatan. Ini merupakan pulau yang terkenal karena menjadi rumah hewan-hewan khas Australia yang bukan hanya kanguru dan koala. Sekitar sepertiga kawasan Kangaroo Island telah terbakar, termasuk taman nasional Flinders Chase Dunnart, hewan sebesar tikus yang sudah punah, diperkirakan terkena dampaknya. Tidak itu saja, sekitar 500 sarang lebah yang hasilkan madu Liguria diperkirakan ikut terbakar.

Punah Akibat Kebakaran, Hewan Langka jadi Korban

Di tempat ini terdapat juga hewan-hewan langka, termasuk lebah yang menciptakan madu paling murni.

Suhu panas di benua Australia telah merusak 4.400 kilometer persegi dari Kangaroo Island, atau hampir sepertiganya, Jumat pekan lalu (3/1/2020).

Para pakar margasatwa kini khawatir dengan masa depan beberapa spesies yang terancam.

Api telah menghanguskan Taman Nasional Flinders Chase, yang ada di pulau ini, dimana jadi rumah bagi koala, kanguru, burung langka, dan hewan berkantung lainnya.

Kebakaran Jadi Lokasi Pembantaian Hewan

John Woinarski, Wakil direktur pemulihan hewan yang juga profesor di Universitas Charles Darwin, mengatakan kebakaran di seluruh Australia telah menjadi tempat pembantaian yang mengerikan bagi satwa liar.

“Hampir tidak ada habitat yang tersisa bagi banyak hewan. Ini mengarah pada kepunahan lokal,” katanya.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

“Tempat-tempat seperti Kangaroo Island, di mana sebagian lahannya terbakar, berarti beberapa spesies tanaman dan hewan … mungkin telah hilang sama sekali.”

Sekadar diketahui, jumlah koala di Kangaroo Island telah meningkat pesat, dengan perkiraan sekitar 50 ribu ekor di pulau ini.

Kebakaran yang Cukup Dahsyat

Tapi tidak jelas berapa banyak koala yang mati dalam kebakaran hutan yang dahsyat itu.

Koala di pulau ini bukanlah termasuk spesies yang punah. Mereka juga adalah satu-satunya yang bebas penyakit, seperti klamidia, yang menyebabkan koala buta dan tak subur.

Peneliti Dr Natasha Speight mengatakan Taman Nasional Flinders Chase telah menjadi pusat koala.

“Dampak kebakaran hutan pada populasi koala di seluruh pulau kemungkinan besar akan signifikan.”

Dunnart berekor

Hewan kecil yang diberi nama ‘dunnart’ ini bahkan tanpa kebakaran hutan sudah beresiko punah.

Pemerintah Australia menyebut dunnart sebagai salah satu dari 10 spesies yang paling terancam secara nasional.

Tidak diketahui persis berapa jumlah hewan yang ukurannya sebesar tikus di pulau ini.

Tapi ahli ekologi fauna Pat Hodgens mengatakan kematian 20 ekor saja dari hewan marsupial ini terasa sangat signifikan.

“Mereka kecil… dan sulit untuk menyelamatkan diri dari panasnya api,” katanya seperti disiarkan JPNN.

“Sekarang mereka kehilangan habitat, menjadi sangat rentan terhadap pemangsa di sekitarnya, seperti kucing liar.”

Kakatua Hitam Mengkilap

Kakatua berwarna hitam berkilauan dari Kangaroo Island ini adalah jumlahnya terbatas, namun kini diprediksi bakal punah. Selain itu, masih banyak hewan langka yang ikut jadi korban akibat peristiwa itu.

baca juga | KEBAKARAN HUTAN CALIFORNIA, KORBAN TEWAS 31 ORANG

Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, jumlah korban meninggal dunia dalam insiden kebakaran hutan di negara bagian California, Amerika Serikat, terus bertambah. Hingga Jumat (13/10/2017) waktu setempat korban tewas dilaporkan sudah mencapai 31 orang.

Pejabat berwenang California menyebutkan, ada 17 titik api dan terus membakar lebih dari 221.000 hektar di California.

Kepala Departemen Kehutanan dan Perlindungan Api California Ken Pimlott mengatakan, perubahan cuaca dan angin kencang seakan terus menyulut api.

sumber | JPNN – ABCindonesia

Related posts

Leave a Comment